Semua murai batu PM22 Tasikmalaya mampu dialihkan dari kroto ke telur rebus
Nama Yang-Yang sudah sangat
familiar di kalangan kicaumania Jawa Barat, terlebih di Tasikmalaya. Dia
bukan hanya dikenal sebagai penangkar andal untuk jenis
murai batu,
lovebird,
cucak ijo,
cucak jenggot, dan
kenari,
dengan ring PM-22 TSM (Tasikmalaya), tetapi juga sering melahirkan
burung-burung jawara lomba. Untuk penangkaran murai batu, Yang-Yang kini
tak lagi menggunakan kroto sebagai menu wajibnya, karena semua burung
tangkarannya sudah bisa dialihkan ke telur rebus. Selain lebih hemat,
metode ini justru mampu meningkatkan produktivitas indukan dan kualitas
anakan.
Di saat musim hujan, pasokan kroto di pasaran makin langka, harga makin mahal.
—
Hampir semua penangkar murai batu saat ini terkendala oleh
ketersediaan kroto sebagai menu wajib. Karena masih musim hujan, harga
pun tetap tinggi akibat kelangkaan kroto. Belajar dari pengalaman bahwa
kroto selalu langka dan mahal pada musim lebaran dan musim penghujan,
Yang-Yang dalam beberapa tahun terakhir melakukan uji coba pengalihan
kroto ke telur rebus sebagai
extra fooding (EF) bagi murai batu indukan, piyikan, maupun burung muda yang ada di penangkarannya.
Telur yang digunakannya bukan telur puyuh maupun telur itik, tetapi
telur ayam ras yang mudah dibeli dan lebih murah daripada telur ayam
kampung.
Telur ayam ras: Mudah diperoleh, harga relatif terjangkau.
—
Jika Anda ingin mempraktikkan pengalaman Om Yang-Yang, berikut panduan ringkasnya :
- Telur direbus hingga semua bagian matang, termasuk kuning telur (yolk).
- Telur rebus diserut dengan menggunakan peranti yang biasa digunakan untuk menyerut keju.
- Untuk tahap pengenalan, campurkan serutan telur rebus dan kroto
dengan perbandingan 1 : 3. Artinya, bagian terbesar masih kroto, untuk
menyamarkan serutan telur rebus.
- Apabila burung sama sekali tidak mau mengkonsumsinya, jangan
dipaksakan. Anda mesti menyediakan cadangan kroto segar untuk diberikan
saat itu juga. Esok hari, berikan lagi campuran serutan telur rebus dan
kroto dengan perbandingan yang sama (1 : 3). Lakukan sampai burung mau
mengkonsumsinya. Ya, diperlukan kesabaran untuk melatih burung dalam
penggantian menu pakannya.
- Jika burung sudah mau mengkonsumsi campuran pakan tersebut, pertahankan perbandingan tersebut minimal selama 2 hari.
- Sekarang kurang porsi kroto, sehingga campuran serutan telur rebus
dan kroto memiliki perbandingan 2 : 2 (atau 1 : 1). Jika burung tidak
mau mengkonsumsi, disarankan kembali ke perbandingan semula (1 : 3)
selama beberapa hari, sampai akhirnya burung mau menyantap menu dengan
perbandingan 1 : 1. Kalau sudah mau, pertahankan perbandingan ini
minimal selama 2 hari.
- Porsi kroto kembali dikurangi, sehingga perbandingannya menjadi 1 : 3
(1 bagian kroto, 3 bagian serutan telur rebus). Pertahankan
perbandingan ini minimal selama 2 hari.
- Kini saatnya melepas penggunaan kroto, sehingga menu yang digunakan murni serutan telur rebus.
Semua murai batu di PM22 Bird Farm sudah mengkonsumsi telur rebus. Insert: Yang-Yang dan anaknya.
[ foto: Tabloid Agrobur ]
—
Menurut Yang-Yang, sebagaimana dilaporkan
Tabloid Agrobur, saat ini semua murai batu di kandang penangkarannya sudah
full
telur rebus, dan sama sekali sudah meninggalkan kroto. Indukan
menyukainya, dan piyikan yang diloloh pun senang. Demikian pula dengan
burung muda yang beranjak dewasa.
“Memang, sebelumnya tidak mudah menggantinya langsung. Awalnya burung
tidak mau makan. Tetapi ketika saya coba esok harinya, ternyata dimakan
juga. Untuk mengganti kroto dengan telur rebus secara total memang
tidak mudah. Butuh proses dan waktu untuk bisa melepas ketergantungannya
pada kroto. Tetapi, saya yakin pasti bisa. Dan ternyata berhasil,”
jelas Yang-Yang.
Apakah penggantian menu penting ini tidak mempengaruhi indukan,
kualitas anakan, dan kualitas suara burung lomba? Yang-Yang menjawab,
justru indukan kini makin produktif. Kualitas anakan juga lebih baik,
lebih fit, dan lebih sehat.